Halo!
Tak Kenal Maka Tak Sayang
Di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal pada tanggal 25 November 1999 pukul 00.03 ada seorang anak perempuan dari sepasang suami istri yang lahir di dunia ini. Sepasang suami istri tersebut memberikan nama kepada anak peremuan yang terlahir dengan massa badan 4000 gram dan tinggi badan 52 cm dengan nama Shandy Novilya Purwanti. Itulah aku. Aku biasa dipanggil Shandy atau Chen atau Sayang. Aku dilahirkan dan dibesarkan di Tegal. Alhamdulillah umurku sudah mencapi 19 tahun. Aku berasal dari keluarga yang mementingkan keharmonisan keluarga. Tawa dan candaan selalu muncul ketika kami berkumpul atau via whatsapp saat kami sedang berada di zona “Long Distance Relationship”. Ayah bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara, sedangkan Ibu bekerja sebagai karyawan swasta. Walaupun mereka sibuk, mereka akan meluangkan waktunya saat weekend untuk pergi bersama. Aku memiliki 1 kakak laki-laki yang bernama Chaeru Ardian Purnomo. Jarak usia kami cukup jauh yaitu 5 tahun. Menurut teman-temanku, kakak mirip seperti Rayi yang merupakan personil dari RAN. Kakak sudah menikah dan berkeluarga, sehingga aku menjadi anak tunggal yang tertera di kartu keluarga hehe.
Umur 4 tahun aku mulai bersekolah di TK Assyifa Tegal Barat. Aku melanjutkan pendidikan di SD N Kraton 1 Tegal. Tahun 2011 aku masuk ke SMP N 7 Tegal dimana sekolah tersebut merupakan sekolah favorit yang berada di Tegal dan persaingan untuk masuk ke sekolah tersebut sangat ketat. Saat itu, untuk masuk di SMP N 7 Tegal ada berbagai tes supaya dapat masuk di sekolah yang bergelar “RSBI”. Lulus SMP, saya melanjutkan sekolah di SMA N 1 Tegal yang merupakan SMA favorit di Tegal dan persaingan untuk masuk ke sekolah tersebut juga cukup ketat. Untungnya sudah tidak ada gelar “RSBI” karena “RSBI” dihapuskan saat aku menginjak bangku kelas 8 SMP. Tetapi, untuk masuk SMA ini harus bersaing dengan siswa-siswi terbaik di Tegal yang memiliki jumlah nilai UN yang tinggi. Saat itu jumlah nilai UN ku sudah termasuk tinggi. Aku harus membuka website apakah saya tersingkir dari sekolah tersebut atau tidak. Setelah hari terakhir pendaftaran sma, ternyata nama saya masih sangat jauh dari garis tidak aman. Alhamdulillah batinku berkata seperti itu.
Hobiku yaitu berenang dan bermain keyboard. Sejak kelas 2 SD, Ayah mendaftarkan aku untuk mengikuti les berenang beserta saudara yang lain. Saat kelas 3 SD, Ayah juga mendaftarkanku untuk les musik. Aku terus berlatih supaya dapat berenang dan bermain musik. Setelah tamat les berenang dan les musik, aku mulai mengembangkan apa yang saya dapat dengan berlatih terus menerus sampai sekarang.
Ketika lulus SMA, aku melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Program studi PGSD dipilih karena keinginan ayah supaya aku menjadi Guru SD, padahal keinginanku yaitu masuk dalam jurusan arsitektur/psikologi. Saat tes di UMS, passing gradeku sudah memenuhi syarat untuk masuk di kedua jurusan tersebut. Namun Ayah tetap menginginkan aku masuk jurusan PGSD. Tetapi, sekarang aku sadar bahwa pilihan ayah memang benar. Prospek kerja untuk guru SD sangat tinggi dan aku mulai menyukai prodi yang Ayah pilih ini.